Disusun
oleh,
Nama : Agung Dwi Putranto
NPM : 39111534
KLASIFIKASI KOMUNIKASI DALAM
ORGANISASI
PENGERTIAN KOMUNIKASI
Istilah komunikasi berasal dari kata
Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadikan milik
bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar
apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.
Beberapa definisi komunikasi :
1. Komunikasi adalah kegiatan
perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang pikiran atau
perasaan (Roben.J.G).
2. Komunikasi adalah sebagai
pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain (Davis,
1981).
3. Komunikasi adalah berusaha untuk
mengadakan persamaan dengan orang lain (Schram,W)
Komunikasi Organisasi dapat
didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit-unit
komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi
terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarkis antara yang
satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
Tujuan komunikasi dalam proses
organisasi tidak lain dalam rangka membentuk saling pengertian (mutual
undestanding) . Pendek kata agar terjadi penyetaraan dalam kerangka referensi,
maupun dalam pengalaman.
DASAR-DASAR KOMUNIKASI
Komunikasi mempunyai dasar-dasar sebagai berikut :
> Niat menyangkut :
Apa yang akan disampaikan
Siapa sasarannya
Apa yang akan dicapai
Kapan akan disampaikan
> Minat, ada dua factor yang
mempengaruhi yaitu:
· Faktor obyektif : merupakan
rangsang yang kita terima
· Faktor subyektif : merupakan faktor
yang menyangkut diri si penerima stimulus
> Pandangan, merupakan makna dari
informasi yang disampaikan pada sasaran, menafsirkan informasi yang diterima
tergantung pada pendidikan, pekerjaan, pengalaman dan kerangka pikir seseorang.
> Lekat merupakan informasi yang
disimpan oleh si penerima.
> Libat merupakan keterlibatan
panca indera sebanyak-banyaknya.
Unsur-unsur Komunikasi ada 5, yaitu :
1.Komunikator
2.Menyampaikan berita
3.Berita-berita yang disampaikan
4.Komunikasi
5.Tanggapan atau reaks
Fungsi komunikasi dalam organisasi
- Proaksi dan regulasi
- Menentukan tujuan organisasi
- Menentukan area permasalahan
- Mengevakuasi performa
- Memberikan komando, instruksi, memimpin, dan mempengaruhi inovasi
- Mendapatkan informasi baru
- Cara mengkomunikasikan susuatu yang baru dalam sosialisasi dan perbaikan
- Harga diri anggota
2. JENIS KOMUNIKASI ORGANISASI
> KOMUNIKASI INTERNAL
Adalah komunikasi yang terjadi dalam
organisasi itu sendiri. Misalnya, Pertukaran gagasan di antara para
administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan, dalam struktur lengkap yang
khas disertai pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam
perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan [operasi dan manajemen].
Dua dimensi komunikasi internal :
1. KOMUNIKASI VERTIKAL
Komunikasi dari pimpinan ke staff,
dan dari staf ke pimpinan dengan cara timbal balik [two way traffic
communication].
” Downward Communication “ komunikasi
atas ke bawah. Contoh pimpinan memberikan instruksi, petunjuk, informasi,
penjelasan, perintah, pengumuman, rapat, majalah intern.
” Upward communication ”dari bawah ke
atas. Contoh staf memberikan laporan, saran-saran, pengaduan, kritikan, kotak
saran, dsb kepada pimpinan
> KOMUNIKASI HORISONTAL
komunikasi mendatar, antara anggota
staf dengan anggota staf. Berlangsung tidak formal, lain dengan komunikasi
vertikal yang formal. Komunikasi terjadi tidak dalam suasana kerja ! employee
relation dan sering timbul rumours, grapevine, gossip.
> KOMUNIKASI DIAGONAL [CROSS
COMMUNICATION]
Komunikasi antara pimpinan
seksi/bagian dengan pegawai seksi/bagian lain.
> KOMUNIKASI EKSTERNAL
Komunikasi antara pimpinan organisasi
[perusahaan] dengan khalayak audience di luar organisasi.
> BENTUK KOMUNIKASI ORGANISASI
Komunikasi sebagai proses memiliki
bentuk :
1. Bentuk Komunikasi berdasarkan
a. Komunikasi langsung
Komunikasi langsung tanpa
mengguanakan alat.
Komunikasi berbentuk kata-kata,
gerakan-gerakan yang berarti khusus dan penggunaan isyarat,misalnya kita
berbicara langsung kepada seseorang dihadapan kita.
A——–à ß———–B
b. Komunikasi tidak langsung
Biasanya menggunakan alat dan
mekanisme untuk melipat gandakan jumlah penerima penerima pesan (sasaran)
ataupun untuk menghadapi hambatan geografis, waktu misalnya menggunakan radio,
buku, dll.
2. Bentuk komunikasi berdasarkan
besarnya sasaran :
a. Komunikasi massa, yaitu komunikasi
dengan sasarannya kelompok orang dalam jumlah yang besar, umumnya tidak
dikenal.
Komunikasi masa yang baik harus :
Pesan disusun dengan jelas, tidak
rumit dan tidak bertele-tele
Bahasa yang mudah dimengerti/dipahami
Bentuk gambar yang baik
Membentuk kelompok khusus, misalnya
kelompok pendengar (radio)
b. Komunikasi kelompok adalah
komunikasi yang sasarannya sekelompok orang yang umumnya dapat dihitung dan
dikenal dan merupakan komunikasi langsung dan timbal balik.
Perawat—– ® ¬ ——Pengunjung puskesmas
c. Komunikasi perorangan adalah
komunikasi dengan tatap muka dapat juga melalui telepon.
Perawat—– ® ¬ ——Pasien
3. Bentuk komunikasi berdasarkan arah
pesan :
1. Komunikasi satu arah
Pesan disampaikan oleh sumber kepada
sasaran dan sasaran tidak dapat atau tidak mempunyai kesempatan untuk
memberikan umpan balik atau bertanya, misalnya radio.
A ——————® B
b. Komunikasi timbal balik.
Pesan disampaikan kepada sasaran dan
sasaran memberikan umpan balik. Biasanya komunikasi kelompok atau perorangan
merupakan komunikasi timbal balik
1. Pengirim pesan (sender) dan isi
pesan/materi
Pengirim pesan adalah orang yang
mempunyai ide untuk disampaikan kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami
oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya. Pesan adalah
informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan oleh pengirim pesan. Pesan
dapat verbal atau non verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir secara
baik dan jelas.
Materi pesan dapat berupa :
a. Informasi
b. Ajakan
c. Rencana kerja
d. Pertanyaan dan sebagainya
2. Simbol/ isyarat
Pada tahap ini pengirim pesan membuat
kode atau simbol sehingga pesannya dapat dipahami oleh orang lain. Biasanya
seorang manajer menyampaikan pesan dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota
badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya). Tujuan penyampaian pesan
adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku atau menunjukkan arah
tertentu.
3. Media/penghubung
Adalah alat untuk penyampaian pesan
seperti ; TV, radio surat kabar, papan pengumuman, telepon dan lainnya.
Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan yang akan disampaikan,
jumlah penerima pesan, situasi dsb.
4. Mengartikan kode/isyarat
Setelah pesan diterima melalui indera
(telinga, mata dan seterusnya) maka si penerima pesan harus dapat mengartikan
simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat dimengerti /dipahaminya.
5. Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang
dapat memahami pesan dari sipengirim meskipun dalam bentuk code/isyarat tanpa
mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim
6. Balikan (feedback)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan
yang berisi kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal.
Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap
sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim pesan untuk
mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat.
Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan
penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya
merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan
sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak Balikan yang
diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan terhadap
perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan perilaku
penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan bermanfaat
untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan
membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan diantara komunikan,
juga balikan dapat memperjelas persepsi.
7. Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari
proses komunikasi akan tetapi mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi,
karena pada setiap situasi hampir selalu ada hal yang mengganggu kita. Gangguan
adalah hal yang merintangi atau menghambat komunikasi sehingga penerima salah menafsirkan
pesan yang diterimanya.
5. KLASIFIKASI KOMUNIKASI DALAM
ORGANISASI
1.Dari segi sifatnya :
a. Komunikasi Lisan
Komunikasi jenis ini tergolong kepada
komunikasi aktif, dimana komunika dapat memberikan timbal balik secara langsung
apabila terjadi ketidakpahaman.
b. Komunukasi Tertulis
Komunikasi secara tertulis memang
memberikan suatu dampak dimana komunikan akan merasa kesulitan dalam memahami
maksud dan tujan dari informasi itu, namun komunikasi ini mempunyai dampak yang
lama. Dan apabila komunikan lupa dengan apa yang telah dipelajarai sebelumnya,
maka ia dapat mengulangi membaca informasi tersebut. Komunikasi ini tergolong
komunikasi tidak lagsung, artinya apabila komunikan tidak paham terhadap materi
tertulis tersebut, maka komunikan tidak dapat memberikan suatu umpan balik
secara langsung. namun dengan berkembangnya teknologi saat ini, maka meskipun
komunikasi berjalan secara tidak langsung, namun unpan balik dapat diberikan
secara cepat baik melalui telepon, e-mail, dll.
c. Komunikasi Verbal
d. Komunikasi Non Verbal
2. . Menurut Keresmiannya :
a. Komunikasi Formal
b. Komunikasi Informal
Komunikasi Informal
•Komunikasi Informal yang terjadi
karena adanya komunikasi antara sesama karyawan dalam suatu organisasi.
•Komunikasi informal (the grapevine)
biasanya disebarluaskan melalui desas-desus atau kabar angin dari mulut ke
mulut dari satu orang ke orang yang lainnya dalam suatu organisasi dimana
kebenarannya tidak bisa dijamin karena kadang-kadang bertentangan dengan
perusahaan.
•Jadi agar komunikasi informal bisa
bermanfaat maka seseorang pemimpin harus bisa memakai jalur ini untuk
memperlancar berjalannya komunikasi formal perusahaan (komunikasi formal ini
jangan sampai mengakibatkan timbulnya desas-desus yang meresahkan karyawan)
1. Komunikasi Verbal mencakup
aspek-aspek berupa ;
a. Vocabulary (perbendaharaan
kata-kata). Komunikasi tidak akan efektif bila pesan disampaikan dengan
kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu olah kata menjadi penting dalam
berkomunikasi.
b. Racing (kecepatan). Komunikasi
akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara dapat diatur dengan baik,
tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.
c. Intonasi suara: akan mempengaruhi
arti pesan secara dramatik sehingga pesan akan menjadi lain artinya bila
diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda. Intonasi suara yang tidak
proposional merupakan hambatan dalam berkomunikasi.
d. Humor: dapat meningkatkan
kehidupan yang bahagia. Dugan (1989), memberikan catatan bahwa dengan tertawa
dapat membantu menghilangkan stress dan nyeri. Tertawa mempunyai hubungan fisik
dan psikis dan harus diingat bahwa humor adalah merupakan satu-satunya selingan
dalam berkomunikasi.
e. Singkat dan jelas. Komunikasi akan
efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas, langsung pada pokok
permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti.
f. Timing (waktu yang tepat) adalah
hal kritis yang perlu diperhatikan karena berkomunikasi akan berarti bila
seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya dapat menyediakan waktu untuk
mendengar atau memperhatikan apa yang disampaikan.
2. Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal adalah
penyampaian pesan tanpa kata-kata dan komunikasi non verbal memberikan arti
pada komunikasi verbal.
Yang termasuk komunikasi non verbal :
a. Ekspresi wajah
Wajah merupakan sumber yang kaya
dengan komunikasi, karena ekspresi wajah cerminan suasana emosi seseorang.
b. Kontak mata, merupakan sinyal
alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata selama berinterakasi
atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan menghargai lawan bicaranya
dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar mendengarkan. Melalui kontak
mata juga memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengobservasi yang
lainnya
c. Sentuhan adalah bentuk komunikasi
personal mengingat sentuhan lebih bersifat spontan dari pada komunikasi verbal.
Beberapa pesan seperti perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan emosional,
kasih sayang atau simpati dapat dilakukan melalui sentuhan.
d. Postur tubuh dan gaya berjalan.
Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak memperlihatkan ekspresi
dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan
tingkat kesehatannya.
e. Sound (Suara). Rintihan, menarik
nafas panjang, tangisan juga salah satu ungkapan perasaan dan pikiran seseorang
yang dapat dijadikan komunikasi. Bila dikombinasikan dengan semua bentuk
komunikasi non verbal lainnya sampai desis atau suara dapat menjadi pesan yang
sangat jelas.
f. Gerak isyarat, adalah yang dapat
mempertegas pembicaraan . Menggunakan isyarat sebagai bagian total dari
komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau mengerakkan tangan selama
berbicara menunjukkan seseorang dalam keadaan stress bingung atau sebagai upaya
untuk menghilangkan stress.
HAMBATAN KOMUNIKASI
1. Hambatan dari Proses Komunikasi
· Hambatan dari pengirim pesan,
misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim
pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
· Hambatan dalam penyandian/simbol
Hal ini dapat terjadi karena bahasa
yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol
yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang
dipergunakan terlalu sulit.
· Hambatan media, adalah hambatan yang
terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan
aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
· Hambatan dalam bahasa sandi.
Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
· Hambatan dari penerima pesan,
misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan pesan, sikap
prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
· Hambatan dalam memberikan balikan.
Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan
interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
2. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu
komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain,
misalnya: gangguan kesehatan (cacat tubuh misalnya orang yang tuna wicara),
gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
3. Hambatan Semantik.
Faktor pemahaman bahasa dan
penggunaan istilah tertentu. Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi
kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit
antara pemberi pesan dan penerima pesan. Misalnya : adanya perbedaan bahasa (
bahasa daerah, nasional, maupun internasional), adanya istilah – istilah yang
hanya berlaku pada bidang-bidang tertentu saja, misalnya bidang bisnis,
industri, kedokteran, dll.
4. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial
kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta
harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan, sehingga menimbulkan
emosi diatas pemikiran-pemikiran dari sipengirim maupun si penerima pesan yang
hendak disampaikan.
5. Hambatan Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor, emosi
dan prasangka pribadi, persepsi,
kecakapan atau ketidakcakapan,
kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat
pancaindera seseorang, dll.
CARA MENGATASI HAMBATAN KOMUNIKASI
1. Gunakan umpan-balik
Beri kesempatan pada orang orang lain
untuk menyampaikan ide atau gagasannya, sehingga tercipta dua iklim komunikasi
dua arah.
2. Kenali si penerima berita
- bagaimana latar belakang
pendidikannya,
- bagaimana pengetahuan tentang
subyek pembicaraan,
- sejauh mana minat dan perasaanya
3. Rencanakan secara teliti,
pertimbangkan baik-baik : apa, mengapa, siapa, bagaimana, kapan
KESIMPULAN
Komunikasi dirumuskan sebagai suatu
proses penyampaian pesan/informasi diantara beberapa orang. Karenanya
komunikasi melibatkan seorang pengirim, pesan/informasi saluran dan penerima
pesan yang mungkin juga memberikan umpan balik kepada pengirim untuk menyatakan
bahwa pesan telah diterima. Komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia
karena manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain.
Dalam berkomunikasi seseorang harus memiliki dasar yang akan menjadi patokan
seseorang tersebut dalam berkomunikasi. Dalam proses komunikasi kita juga harus
ingat bahwa terdapat banyak hambatan-hambatan dalam berkomunikasi.
Tujuan komunikasi adalah berhubungan
dan mengajak dengan orang lain untuk mengerti apa yang kita sampaikan dalam
mencapai tujuan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan dalam bekerja sama
dengan orang lain. Ada dua jenis komunikasi, yaitu verbal dan non verbal,
komunikasi verbal atau tertulis dan komunikasi non verbal atau bahasa(gerak)
tubuh.Komunikasi dua arah terjadi bila pengiriman pesan dilakukan dan
mendapatkan umpan balik. Seseorang dalam berkomunikasi pasti dapat merasakan
timbal balik antara pemberi informasi serta penerima informasi sehingga
terciptanya suatu hubungan yg mutualisme antara keduanya.
Teori komunikasi adalah satu pandangan dan strategi yang akan membentuk alat dan rangka kerja untuk
sesuatu perkara yang hendak dilaksanakan Dalam proses komunikasi teori akan membina bentuk dan kaidah komunikasi yang
hendak dibuat. Melalui penulisan ini pejelasan tentang beberapa teori
komunikasi akan dibuat. Terdapat dua aspek utama yang dilihat secara
tidak langsung dalam bidang ini sebagai satu bidang pengkajian yang baru. Aspek
pertama ialah perkembangan dari beberapa sudut atau kejaidian seperti teknologi
komunikasi, perindustrian dan politik dunia. Teknologi komunikasi contohnya
radio, televisi, telefon, setelit, rangkaian komputer telah menghasilkan ide
untuk mengetahui apakah kesan perkembangan teknologi komunikasi terhadap
individu, masyarakat dan penduduk disebuah negara. Perkembangan politik dunia,
memperlihatkah bagaimana kesan politik terhadap publik sehingga
menimbulkan propaganda dan
pendapat umum. Seterusnya perkembangan perindustrian seperti perminyakan dan
perkapalan menuntut betapa perlunya komunikasi yang berkesan untuk meningkatkan
produktivitas dan kualitas agar mencapai maksud atau tujuan organisasi
tersebut. Aspek kedua ialah dari sudut kajian di mana para pelajar berminat
untuk mengkaji bidang-bidang yang berkaitan dengan komunikasi seperti mereka
yang dari bidang psikologi sosial mengkaji penggunaan teknologi baru terhadap
kesan tayangan animasi kepada anak-anak , propaganda dan dinamik kelompok.
penjelasan atas politik dunia seperti menganalisa propaganda Nazi yang mampu
mempengaruhi pendengar sehingga mereka patuh dan bersatu. Selanjutnya kajian
awal penyelidik atas perindustrian yang pada separuh abad ke-20 tertuju kepada
memenuhi keinginan sektor pemasaran untuk mengetahui komunikasi dengan lebih
dekat setelah pengiklanan menunjukan kepentingannya. Oleh karena itu, bidang
komunikasi mengambil langkah dan maju kedepan setelah berlakunya pengembangan
dari sudut teknologi komunikasi, perindustrian dan politik dunia serta
kajian-kajian yang telah dilakukan. Sehingga bidang komunikasi menjadi bidang
pengkajian yang baru dan mula diminati oleh banyak orang. Namun, bidang yang
menjadi asas kepada bidang komunikasi ialah bidang-bidang sains sosial seperti sosiologi, pendidikan, psikologi
sosial, pengurusan, antropologi dan psikologi.
komunikasi lisan secara langsung adalah komunikasi yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap muka secara langsung
dan tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi mereka.lisan ini terjadi pada
saat dua orang atau lebih saling berbicara/ berdialog, pada saat wawancara,
rapat, berpidato.
komunikasi lisan yang tidak langsung adalah komunikasi yang
dilakukan dengan perantara alat seperti telepon, handphone, VoIP, dan lain
sebagainya karena adanya jarak dengan si pembicara dengan lawan bicara.
Komunikasi tulisan
komunikasi tulisan adalah komunikasi yang di lakukan dengan
perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung dengan menggunakan
bahasa yang singkat, jelas, dan dapat dimengerti oleh penerima.Komunikasi
tulisan dapat berupa surat-menyurat, sms, surat elektronik, dan lain
sebagainya.
komunikasi tulisan juga dapat melalui naskah-naskah yang
menyampaikan informasi untuk masyarakat umum dengan isi naskah yang kompleks
dan lengkap seperti surat kabar, majalah, buku-buku dan foto pun dapat
menyampaikan suatu komunikasi secara lisan namun tanpa kata-kata. Begitu pula
dengan spanduk, iklan, dan lain sebagainya.
KOMUNIKAS VERBAL
Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan
menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal bahasa
merupakan pencapaian manusia yang paling impresif. Ada
aturan-aturan yang ada untuk setiap bahasa yaitu
KOMUNIKASI NONVERBAL
Komunikasi nonverbal adalah
proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh
komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa
tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek
seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol,
serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara,
gaya emosi, dan gaya berbicara.Para ahli di bidang komunikasi nonverbal
biasanya menggunakan definisi "tidak menggunakan kata" dengan
ketat, dan tidak menyamakan komunikasi non-verbal dengan komunikasi
nonlisan. Contohnya, bahasa isyarat dan tulisan tidak dianggap
sebagai komunikasi nonverbal karena menggunakan kata, sedangkan intonasi dan
gaya berbicara tergolong sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi
nonverbal juga berbeda dengan komunikasi bawah sadar, yang dapat
berupa komunikasi verbal ataupun nonverbal.
JENIS - JENIS KOMUNIKASI NONVERBAL :
KOMUNIKASI OBJEK
Komunikasi objek
yang paling umum adalah penggunaan pakaian. Orang sering dinilai dari jenis
pakaian yang digunakannya, walaupun ini dianggap termasuk salah satu
bentuk stereotipe. Misalnya orang sering lebih menyukai orang lain
yang cara berpakaiannya menarik. Selain itu, dalam wawancara pekerjaan
seseorang yang berpakaian cenderung lebih
mudah mendapat pekerjaan daripada yang tidak. Contoh lain dari penggunaan
komunikasi objek adalah seragam.
Sentuhan
Haptik adalah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai
komunikasi nonverbal. Sentuhan dapat termasuk:
bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di
punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain.
Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan
tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh.
Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada
sang penerima sentuhan, baik positif ataupun negatif.
Kronemik
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan
waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu
dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang
dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang
dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta
ketepatan waktu (punctuality).
Gerakan tubuh
Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan
tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap
tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata
atau frase, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan
atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja
untuk menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau menngendalikan jalannya
percakapan; atau untuk melepaskan ketegangan
Proxemik
Proxemik atau bahasa ruang, yaitu jarak yang Anda
gunakan ketika berkomunikasi dengan orang lain, termasuk juga tempat
atau lokasi posisi Anda berada. Pengaturan jarak menentukan seberapa jauh atau
seberapa dekat tingkat keakraban Anda dengan orang lain, menunjukkan seberapa
besar penghargaan, suka atau tidak suka dan perhatian Anda terhadap orang lain,
selain itu juga menunjukkan simbol sosial. Dalam ruang personal, dapat
dibedakan menjadi 4 ruang interpersonal :
Jarak intim
Jarak dari mulai bersentuhan sampai jarak satu setengah
kaki. Biasanya jarak ini untuk bercinta, melindungi, dan menyenangkan.
Jarak personal
Jarak yang menunjukkan perasaan masing - masing pihak yang
berkomunikasi dan juga menunjukkan keakraban dalam suatu hubungan, jarak ini
berkisar antara satu setengah kaki sampai empat kaki.
Jarak sosial
Dalam jarak ini pembicara menyadari betul kehadiran orang
lain, karena itu dalam jarak ini pembicara berusaha tidak mengganggu dan
menekan orang lain, keberadaannya terlihat dari pengaturan jarak antara empat kaki
hingga dua belas kaki.
Jarak publik
Jarak publik yakni berkisar antara dua belas kaki sampai tak
terhingga.
Vokalik
Vokalik atau paralanguage adalah unsur
nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Ilmu yang mempelajari hal
ini disebut paralinguistik. Contohnya adalah nada bicara, nada
suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara,
intonasi, dan lain-lain. Selain itu, penggunaan suara-suara pengisi seperti
"mm", "e", "o", "um", saat berbicara
juga tergolong unsur vokalik, dan dalam komunikasi yang baik hal-hal seperti
ini harus dihindari.
Lingkungan
Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan
pesan-pesan tertentu. Diantaranya adalah penggunaan
ruang, jarak, temperatur, penerangan, dan warna. Proses komunikasi dalam suatu o r g a n i
s a s i harus memberi kemungkinan dalam empat
arah yang berbeda, kebawah,
ke atas, horizontal dan diagonal. Deskripsi dar arah
komunikasi tersebut sebagai berikut :
1.Komunikasi ke
bawah.
2.Komunikasi
ke atas
3.Komunikasi horizontal
4.Komunikasi diagonal
1. Komunikasi ke bawah.
Mengalir dari orang pada hierarki yang lebih tinggi ke
jenjangyang lebih rendah. Misalnya dalam bentuk instruksi, memoresmi,
prosedur, pedoman kerja, pengumuman, dan sebagainya.
2. Komunikasi ke atas
Porsi ini sebenarnya dituntut untuk seimbang dengan
komunikasike baawah. Berbeda dengan komunikasi ke bawah, komunikasike
atas mengalir dari orang pada hierarki yan lebih rendah kejenjang yang
lebih tinggi. Misalnya, dalam bentuk kotak sara,pertemuan kelompok,
pengaduan, dan sebagainya.
3. Komunikasi horizontal
Merupakan pertimbangan utama dalam desain organisasi,namun
organisasi yang efektif memerlukan juga komunikasihorizontal yang sangat
perlu bagi koordinasi dan integrasi dariberaneka ragam fungsi keorganisasian.
Misalnya, komunikasiantar produksi dan pemsaran dalam organisasi bisnis,
dsb.
4. Komunikasi diagonal
Merupakan jalur komunikasi yang paling jarang
digunakan,komunikasi diagonal penting dalam situasi ketika para anggiotatidak
dapat berkomunikasi secara efektif melalui jalur ini.
Sumber: