Evolusi Teori Manajemen - Presentation Transcript
1. EVOLUSI TEORI MANAJEMEN
2. Teori Manajeman Klasik
o Prinsip Teori Manajemen Aliran Klasik
o Awal sekali ilmu manajemen timbul akibat terjadinya revolusi industri di Inggris pada abad 18.
o Para pemikir tersebut rnemberikan perhatian terhadap masalah-masalah manajemen yang timbul baik itu di kalangan usahawan, industri maupun masyarakat. Para pemikir itu yang terkenaI antara lain, Robert Owen, Henry Fayol, Frederick W. Taylor dan lainnya.
3. Robert Owen (1771 -1858)
o Robert Owen adalah orang yang menentang praktek-praktek memperkerjakan anak-anak usia 5 atau 6 tahun dan standar kerja 13 jam per hari. Tersentuh dengan kondisi kerja yang amat menyedihkan itu, beliau mengajukan adanya perbaikan terhadap kondisi kerja ini.
o Pada tahun-tahun awal revolusi industri, ketika para pekerja dianggap instrumen yang tidak berdaya, Owen melihat rneningkatkan kondisi kerja di pabrik, rnenaikkan usia minimum kerja bagi anak-anak, mengurangi jam kerja karyawan, menyediakan makanan bagi karyawan pabrik, mendirikan toko-toko untuk menjual keperluan hidup karyawan dengan harga yang layak, dan berusaha memperbaiki lingkungan hidup tempat karyawan tinggal, dengan membangun rumah-rumah dan membuat jalan, sehingga lingkungan hidup dan pabrik rnenjadi menarik. Sebab itu, beliau disebut "Bapak Personal Manajemen Modern".
o Selain itu, Owen lebih banyak memperhatikan pekerja, karena menurutnya, investasi yang penting bagi manajer adalah sumber daya manusia. Selain mengenai perbaikan kondisi kerja, beliau juga rnembuat prosedur untuk meningkatkan produktivitas, seperti prosedur penilaian kerja dan bersaing juga secara terbuka.
4. Henry Fayol (1841 -1925)
o Pada tahun 1916, dengan sebutan teori manajemen klasik yang sangat memperhatikan produktivitas pabrik dan pekerja, disamping memperhatikan manajemen bagi satu organisasi yang kompleks, sehingga beliau menampilkan satu metode ajaran manajemen yang lebih utuh dalam bentuk cetak biru.
o Fayol berkeyakinan keberhasilan para manajer tidak hanya ditentukan oleh mutu pribadinya, tetapi karena adanya penggunaan metode manajemen yang tepat.
o Sumbangan terbesar dari Fayol berupa pandangannya tentang manajemen yang bukanlah semata kecerdasan pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan yang dapat diajarkan dari dipahami prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang telah dirumuskan. Fayol membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke dalam 6 macam kegiatan :
5.
o a. Teknis (produksi) yaitu berusaha menghasilkan
o dan membuat barang-barang produksi.
o b. Dagang (Beli, Jual, Pertukaran) dengan tara mengadakan pembelian bahan mentah dan menjual hasil produksi.
o c. Keuangan (pencarian dan penggunaan optimum
o atas modal) berusaha mendapatkan dan
o menggunakan modal.
o d. Keamanan (perlindungan harga milik dan manusia) berupa melindungi pekerja dan barang-barang kekayaan perusahaan.
o e. Akuntansi dengan adanya pencatatan dan pembukuan biaya, utang, keuntungan dan neraca, serta berbagai data statistik.
6.
o f. Manajerial yang terdiri dari 5 fungsi :
o Perencanaan (planning) berupa penentuan langkah-langkah
o yang memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tujuannya.
o 2) Pengorganisasian dan (organizing), dalam arti mobilisasi bahan materiil dan sumber daya manusia guna melaksanakan rencana.
o 3) Memerintah (Commanding) dengan memberi arahan kepada karyawan agar dapat menunaikan tugas pekerjaan mereka
o 4) Pengkoordinasian (Coordinating) dengan memastikan sumber-sumber daya dan kegiatan organisasi berlangsung secara harmonis dalam mencapai tujuannya.
o 5) Pengendalian (Controlling) dengan memantau rencana untuk membuktikan apakah rencana itu sudah dilaskanakan sebagaimana mestinya.
7. Frederick W. Taylor (1856 -1915)
o Frederick W. Taylor dikenal dengan manajemen ilmiahnya dalam upaya meningkatkan produktivitas. Gerakannya yang terkenal adalah gerakan efisiensi kerja. Taylor membuat prinsip-prinsip yang menjadi intinya manajemen ilmiah yang terkenal dengan rencana pengupahan yang menghasilkan turunnya biaya dan meningkatkan produktivitas, mutu, pendapatan pekerjaan dan semangat kerja karyawan. Adapun filsafat Taylor memiliki 4 prinsip yang ditetapkan yaitu :
o 1. Pengembangan manajemen ilmiah secara benar.
o 2. Pekerjaan diseleksi secara ilmiah dengan rnenempatkan pekerjaan yang cocok
o untuk satu pekerjaan.
o 3. Adanya pendidikan dan pengambangan ilmiah dari para pekerja.
o 4. Kerjasama yang baik antara manajernen dengan pekerja.
o Dalam menerapkan ke-empat prinsip ini, beliau menganjurkan perlunya revolusi mental di kalangan manajer dan pekerja. Adapun prinsip-prinsip dasar menurut Taylor mendekati ilmiah adalah :
o 1. Adanya ilmu pengetahuan yang menggantikan cara kerja yang asal-asalan.
o 2. Adanya hubungan waktu dan gerak kelompok.
o 3. Adanya kerja sarna sesama pekerja, dan bukan bekerja secara individual.
o 4. Bekerja untuk hasil yang maksimal.
o 5. Mengembangkan seluruh karyawan hingga taraf yang setinggi-tingginya, untuk
o tingkat kesejahteraan maksimum para kaayawan itu sendiri dan perusahaan.
8. Periode Peralihan
o Mary Parker Folett (1868-1933)
o Mary percaya bahwa adanya hubungan yang harmonis antara karyawan dan manajemen brdasar persamaan tujuan, namun tidak sepenuhnya benar untuk memisahkan atasan sebagai pemberi perintah dengan bawahan sebagai penerima perintah.
o Beliau menganjurkan kedudukan kepemimpinan dalam organisasi, bukan hanya karena kekuasaan yang bersumber dari kewenangan formil, tapi haruslah berasal dari pada pengetahuan dan keahliannya sebagai manajer.
9.
o Oliver Sheldon (1894 -1951)
o Filsafat rnanajemen yang pertama kali ditulis dalam bukunya pada tahun 1923, yang menekankan tentang adanya tanggung jawab sosial dalam dunia , usaha, sehingga etika sarna pentingnya dengan ekonomi alam manajemen, dalam arti melakukan pelayanan barang dan jasa yang tepat dengan harga yang wajar
o Kepada masyarakat. Manajemen juga harus memperlakukan pekerja dengan adil dan jujur. Beliau menggabungkan nilai-nilai efisiensi manajemen ilmiah dengan etika pelayanan kepada masyarakat.
10.
o Ada 3 prinsip dari Oliver, yaitu :
o a. Kebijakan, keadaan dan metoda industri haruslah sejalan dengan kesejahteraan masyarakat.
o b. Manajemen seharusnyalah mampu menafsirkan sangsi moral tertinggi masyarakat sebagai keseluruhan yang memberi makna praktis terhadap gagasan keadilan sosial yang diterima tanpa prasangka oleh masyarakat.
o c. Manajemen dapat mengambil prakarsa guna meningkatkan standar etika yang umum dan konsep keadilan sosial.
11.
o ChesterL. Barnard (1886 -1961)
o Berdasarkan kesukaannya dalam bacaan-bacaan sosiologi dan filsafat, kemudian Bernard merumuskan berbagai teori tentang kehidupan organsasi.
o Menurut dia rnanusia itu masuk organisasi karena ingin mencapai tujuan pribadinya melalui pencapaian tujuan organisasi yang tak mungkin dapat dicapainya sendiri.
o Chester L. Bernard beasumsi bahwa perusahaan akan berjalan efisien dan hidup terus, apabila dapat menyeimbangkan antara pencapaian tujuan dan kebutuhan individu. Beliau juga menyatakan peranan organisasi informal sangat menentukan suksesnya suatu tujuan perusahaan.
12. Aliran Hubungan Manusiawi
o Pada tahap aliran perilaku atau hubungan manusiawi organisasi melihat pada hakikatnya adalah sumber daya manusia.
o Aliran ini memandang aliran klasik kurang lengkap karena terlihat kurang mampu rnewujudkan efisiensi produksi yang sempurna dengan keharmonisan di tempat kerja.
o Manusia dalam sebuah organisasi tidak selalu dapat dengan mudah diramalkan prilakunya karena sering juga tidak rasional. Oleh sebab itu para manajer perlu dibantu dalam menghadapi rnanusia, melalui antar lain ilmu sosiologi dan psikologi.
13. Ada tiga orang pelopor aliran perilaku
o Hugo Munsterberg (1863 -1916)
o Yaitu Bapak Psikologi Industri. Sumbangannya yang terpenting adalah berupa pernanfaatan psikologi dalam mewujudkan tujuan-tujuan produktivitas sarna seperti dengan teori-teori manajemen lainnya. Bukunya "Psychology and Indutrial Efficiency", ia memberikan 3 cara untuk meningkatkan produktivitas:
o a. Menempatkan seorang pekerja terbaik yang paling sesuai
o dengan bidang pekerjaan yang akan dikerjakannya.
o b. Menciptakan tata kerja yang terbaik yang memenuhi syarat-
o syarat psikologis untuk memaksimalkan produktivitas.
o c. Menggunakan pengaruh psikologis agar memperoleh dampak
o yang paling tepat dalam mendorong karyawan.
14.
o 2. Elton Mayo (1880 -1949 )
o Gerakan memperkenalkan hubungannya yang diartikan sebagai satu gerakan yang memiliki hubungan timbal balik manajer dan bawahan sehingga mereka secara serasi mewujudkan kerjasama yang memuaskan, dan tercipta semangat dan efisiensi kerja yang memuaskan.
o Disini terlihat adanya peran faktor-faktor sosial dan psikologis dalam memberi dorongan kerja kepada karyawan.
o Satu hal yang menarik dari hasil percobaan Mayo dengan kawan-kawan adalah rangsangan uang tidak menyebabkan membaiknya produktivitas. Mereka menyatakan dalam meningkatkan produktivitas adalah satu karena sikap yang dimiliki karyawan yang merasa rnanajer ataupun atasannya memberikan perhatian yang cukup terhadap kesejahteraan mereka yang dikenal dengan sebutan "Hawthorne effect”
o Selain itu, juga ditemukan pengaruh kehidupan lingkungan sosial dalam kelompok yang lebih informal lebih besar pengaruhnya terhadap produktivitas.
o Mayo beryakinan terhadap konsepsnya yang terkenal dengan "Social man” yaitu seharusnyalah dimotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan sosial dalam hubungan yang lebih efektif daripada pengawasan ataupun pengendalian manajemen. Konsep "social man” dapat menggantikan konsep "rational man” yaitu seseorang bekerja didorong semata-mata oleh kebutuhan ekonomis pribadi yang terkenal dengan julukan "rational economic man” yang oleh Robert Owen diperkenalkan dengan istilah "vital machine”.
15.
o 3. William Ouchi (1981)
o William Ouchi, dalam bukunya “Theory Z -How America Business Can Meet The Japanese Challenge (1981)", memperkenalkan teori Z pada tahun 1981 untuk menggambarkan adaptasi Amerika atas perilaku Organisasi Jepang.
o Teori beliau didasarkan pada perbandingan manajemen dalam organisasi. Jepang disebut tipe perusahaan Jepang dengan manajemen dalam perusahaan Amerika disebut perusahaan tipe Amerika
16. Aliran Manajemen Modern
o Muncul aliran ini lebih kepada aliran kuantitatif merupakan gabungan dari Operation Research dan Management Science. Pada aliran ini berkumpul para sarjana matematika, fisika, dan sarjana eksakta lainnya dalam memecahkan masalah-masalah yang lebih kompleks. Tim sarjana ini di Inggris, di Amerika Serikat, sesudah perang Dunia II dikenal dengan sebutan "OR Tema” dan setelah perang dimanfaatkan dalam bidang industri. Masalah-masalah ruwet yang memerlukan "OR Tim" ini antara lain di bidang transportasi dan komunikasi.
o Kehadiran teknologi komputer, membuat prosedur OR lebih diformasikan menjadi aliran IImuManajemen Modern. Pengembangan model-model dalam memecahkan masalah-masalah manajemenyang kompleks. Adanya bantuan komputer, maka dapat memberi pemecahan masalah yang lebih berdasar rasional kepada para manajer dalam membuat putusan-putusannya. Teknik-teknik ilmumanajemen ini membantu para manajer organisasi dalam berbagai kegiatan penting, seperti dalam hal penganggaran modal, manajemen cash flow, penjadwalan produksi, strategi pengembangan produksi, perencanaan sumber daya manusia dan sebagainya.
17. Perkembangan Teori Manajemen
o Ketiga aliran manajemen yang telah diuraikan di atas ternyata sampai sekarang berkembang terus.
o Aliran hubungan manusiawi dan ilmu manajemen memberikan pendekatan yang penting dalam meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah manajemen.
o Demikian pula aliran klasik yang telah berkembang ke arah pemanfaatan hasil-hasil penelitian dari aliran lain dan terus tumbuh menjadi pendekatan baru yang disebut pendekatan sistem dan kontingensi.
18.
o Aliran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan operasi manajemen. Dengan terjadinya proses perkembangan yang saling berkaitan di antara berbagai aliran ini, maka kemudian sudah sulit untuk terlalu membedakan dan memisahkan antara aliran-aliran ini.
19. Proses perkembangan teori manajemen terus berkembang hingga saat ini yang dilihat dari lima sisi yaitu :
o 1. Dominan, yaitu aliran yang muncul karena adanya aliran lain. Pengkajian dari masing-masing aliran masih dirasakan bermanfaat bagi pengembangan teori manajemen.
o 2. Divergensi, yaitu dimana ketiga aliran masing-masing berkemabng sendiri-sendiri tanpa memanfaatkan pandangan aliran-aliran lainnya.
o 3. Konvergensi, yang menampilkan aliran dalam satu bentuk yang sarna sehingga batas antara aliran nlenjadi kabur. Perkembangan seperti inilah yang sudah terjadi sekalipun bentuk pengembangannya tidak seimbang karena masih terlihat bentuk dominan dari satu rnazhab terhadap yang lain.
o 4. Sintesis, berupa pengembangan menyeluruh yang lebih bersitat integrasi dari aliran-aliran seperti yang kemudian tampil dalam pendekatan sistem dan kontingensi.
o 5. Proliferasi, merupakan bentuk perkembangan teori manajemen dengan munculnya teori-teorimanajemen yang baru yang memusatkan perhatian kepada satu permasalahan manajenlen tertentu.
EVOLUSI TEORI MANAJEMEN
EVOLUSI TEORI MANAJEMEN
Arti Teori
Teori adalah kelompok yang koheren dari dalil umum yang digunakan sebagai
•
prinsip untuk menjelaskan berbagai kelas fenomena.
• Kelompok koheren adalah seperti suatu system efisien yang terdiri atas beberapa
bagian yang bekerja bersama-sama, dan teori adalah sistem efisinsi yang terdiri dari
kelompok yang koheren dari bagian tersebut yang saling bersesuaian dengan cara
yang logis.
• Prinsip adalah peraturan perilaku atau tindakan yang diterima secara umum.
• Penjelasan, tujuan penjelasan dalam bisnis adalah untuk menjelaskan berbagai
fenomena bisnis.
• Kelas fenomena berhubungan dengan berbagi bidang aktifitas khusus. Fenomena
dimaksudkan disini adalah manajemen dan teori.
Teori dalam Bisnis
Teori adalah studi tentang perilaku konsumen. Banyak usaha yang telah
difokuskan pada penerapan teori psikologi dan sosiologi untuk bidang bisnis.
Tujuan Mempelajari Teori
Teori memberikan pemahaman mengenai system bisnis yang kompleks kepada
manajer dengan lebih baik. Pemahaman ini mambantu manajer untuk melakukan
pekerjaan yang lebih baik pula.
Informasi dan Teori
Teori memberitahu manajer apa yang diharapkan. Sistem Informasi
memberitahu apa yang sedang terjadi. Jika kenyataan aktifitas berbeda dengan apa yang
diharapkan, maka teori diperbaiki. Selama jangka waktu tertentu manajer dapat
mengembangkan teori yang secara akurat meramalkan perilaku dalam system bisnis.
Anda dapat mengetahui cara system informasi manajer membantu untuk mengembangkan
teori.
A. TEORI MANAJEMEN KLASIK
Teori manajemen mencakup segala sesuatu yang berhubungan dengan tugas manajerial,
termasuk organisasi.
Frederik W. Taylor (bapak manajemen ilmiah) percaya bahwa dengan memaksimalkan
produktivitas akan memaksimalkan keuntungan perusahaan dan pendapatan bagi
karyawan. Dia menganjurkan menggunakan Standar Penampilan, yaitu pencapaian
tingkat produktivitas pekerja yang diharapkan.
• Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai oleh perusahaan atau unit organisasi (berupa
statemen yang luas dan umum)
• Standart adalah ukuran penampilan yang jika dipenuhi akan menghasilkan tujuan yang
dicanangkan (dinyatakan dalam kalimat yang jelas dan dapat diukur, sehingga tingkat
pencapaiannya dapat diukur)
Tiap manajer adalah mekanisme kontrol dari sistemnya. Manajer menjaga
penampilan sisem pada target yang berkenaan dengan tujuan, dengan membandingkan
penampilan terhadap standar. Konsep ini adalah kunci untuk memahami peranan CBIS
dalam pemecahan masalah.
Pengaruh tingkat manajemen pada fungsi manajemen, adalah:
• Manajer tingkat atas waktunya lebih banyak digunakan untuk perencanaan, manajer
tingkat rendah untuk pegaturan staf, pengarahan dan pengontrolan, sedangkan manajer
tingkat menengah untuk pengorganisasian.
• Berpengaruh terhadap aspek dasar CBIS, yaitu sumber data dan informasi dan cara
menampilkan informasi.
• Perlu informasi dari sumber yang berbeda, yaitu informasi lingkungan untuk manajer
puncak dan sumber internal untuk manajer tingkat bawah.
B. TEORI PERILAKU
Kontribusi studi perilaku ada dua kelompok, yatu memberikan penekanan pada
orang yang ada dalam pekerjaan dari pada jenis pekerjaan itu sendiri.
• Hawthorne merupakan bagian dari human relation movement (gerak-gerik hubungan
manusia), pertama memahami mengenai ornag yang bekerja dalam organisasi
• Kelompok system social, menghasilkan kumpulan materi organizational behaviour
(perilaku organisasi)
Reaksi berantai yang menghubungkan kebutuhan pekerja dengan perusahaan adalah:
1 . Mengetahui kebutuhan bekerja
2 . Memotivasi pekerja untuk melakukan pekerjaan demi tercapainya tujuan
perusahaan
3 . Kerja dijalankan
4 . Tercapainya tujuan perusahaan
TEORI KEPUTUSAN MANAJEMEN
Kelompok teori keputusan menekankan penggunaan teknik kuantitatif dalam pembuatan
keputusan.
Keputusan dibedakan menjadi (Herbert A.Simon):
• Keputusan terprogram dalah keputusan yang berulang-ulang dan rutin dan dapat
dijelaskan dalam prosedur
• Keputusan tidak terprogram adalah keputusan yang baru dan tak tersusun dan tidak ada
metode yang jelas untuk membuatnya
Model matematis untuk model bisnis adalah model EOQ (economic order
quantity),
TEORI KEMUNGKINAN DALAM MANAJEMEN
Kelompok pencetus teori percaya bahwa tak ada teori yang dapat berlaku
sepanjang waktu, dan bahwa keberhasilan tergantung pada situasi. Kelompok
ini dikenal sebagai kelompok kemungkinan atau situasi.
Menurut kelompok ini faktor penting yang mempengaruhi praktek manajemen
adalah dukungan manajer, terdiri :
• Lingkungan eksternal : ekonomi, politik, dan pengaruh social pada
perusahaan
• Lingkungan internal : batasan yang diakibatkan oleh sumber perusahaan.
CBIS dapat menyediakan informasi yang baik dan mempermudah
pengambilan keputusan yang tepat.
PERANAN MANAJERIAL MINTZBERG
Mintzberg, ada 10 peranan yang akan dapat dimasukkan dalam 3 katagori
yaitu :
PERANAN INTERPERSONAL
Katagori interpersonal meliputi figure pimpinan, dan penghubung. Figur
pimpinan terdiri dari tugas seremonial, seperti pemeriksaan fasilitas oleh
yang berwewenang. Sebagai pimpinan manajer memperoleh unit dengan
memperkerjakan dan mamberi tranning kepada staf, serta mamberi motivasi
dan dorangan. Peranan sebagai pendukung melakukan kontrak dengan
orang di luar unit milik manjer tersebut, kawan sejawat, dan yang lain dalam
lingkungan unit, dengan tujuan untuk turut serta dalam permasalahana bisnis.
PERANAN INFORMASIONAL
Katagori ini dianggap informasi sebagi unsur yang penting dalam kerja
manajenen. Sebagai pemonitor manajer harus selalu mencari informasi untuk
keperluan penampilan unit. Ketika manajer menerima informasi yang penting
dan akan menyebarkan kepada orang lain maka akan bertindak penyebar.
Manajer bertindak sebagai pembicara dengan mengemukakan informasi
kepada orang yang berada di luar unit, yaitu pimpinan dan orang lain dalam
lingkungan.
PERANAN DESISIONAL
Manajer adalah pembuat keputusan. Manajer harus bertindak sebagai
pengusaha, dengan mambuat perbaikan yang agak permanen terhadap unit.
Sebagai penghalau gangguan, manajer akan bereaksi terhadap kejadian yang
tidak bisa diantisipasi, seperti devaluasi dollar. Sebagai pengalokasi sumber,
manajer mengontrol penggunaan dana dalam unit, dengan menentukan bagian
mana yang harus mendapatkan sumber itu terlebih dahulu. Manajer sebagai
penegosiasi, dengan menyelesaikan perselisihan yang ada dalam unit ataupun
antara unit dan lingkungan.
SARAN UNTUK SPESIALIS INFORMASI
Mintzberg memberikan 3 saran kepada para spesialis informasi yaitu :
• Jangan mempelajari informasi yang dibutuhkan oleh manajer dengan
hanya menanyakan. Pelajari dengan mengamati manajer, mengetahui
berapa banyak waktu yang digunakannya, dengan siapa ia bekerja dan
dimana ia bekarja.
Coba dapatkan sebanyak mungkin pengetahuan manajer dalam
menyimpan komputer bila mungkin. Hal ini akan meminimalkan
hilangnya informasi yang disebabkan oleh kerusakan dan akan
memudahkan penyebarannya ke yang lain. Saran ini khusus pada
perancang expert system.
Cobalah untuk mengembangkan system formal yang meliputi lebih
banyak lagi informasi-informasi yang dikehendaki manajer. Saran ini
khusus untuk perancang system otomatisasi kantor.
KEGUNAAN TEORI MANAJEMEN TERHADAP MANAJEMEN INFORMASI
CBIS dimaksudkan untuk mambantu dalam pengelolaan. Namun demikian,
specialis informasi tidak boleh dibebankan semua tanggung jawab kepada
manajer. Ketrampilan manajemen dasar harus digunakan untuk pelaksanaan
CBIS.
TEORI ORGANISASI
Teori organisasi berkenaan dengan penyusunan dan penggabungan sumber
perusahaan. Diagram organisasi yaitu diagram yang menunjukkan jajaran
horizontal dan vertikal dari personil dalam organisasi. Teori organisasi telah
berkembang melalui beberapa pengelompokan yaitu pertama kelompok klasik,
diikuti dengan kelompok perilaku dan kemudian kelompok kemungkinan.
TEORI ORGANISASI KLASIK
Taylor dan kelompok manajemen ilmiahnya menekanakan pada pelaksanaan
operasi internal sebagai sesuatu yang efisien, rasional dan dapat diramalkan
sedapat mungkin.
Henry Fayol menentukan sejumlah prinsip organisasi, yang memberikan
pedoman untuk menetapkan susunan organisasi yang tepat.
Kita telah memilih beberapa prinsip tersebut, serta telah kita terapkan dalam
perusahaan sebagai sistem dan kita bahas dalam istilah system.
C. TEORI KUANTITATIF
ditandai dengan berkembangnya team-team riset operasi dalam pemecahan masalah-
masalah industri yang didasarkan atas suksesnya team riset operasi Inggris.
Langkah-langkah pendekatan management science:
a . Perumusan masalah
b . Penyusunan suatu model sistemastis
c . Mendapatkan penyelesaian dari model
d . Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model
e . Penerapan pengawasan atas hasil-hasil
f. Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi
D . EVOLUSI TEORI MANAJEMEN
Ada lima kemungkinan arah perkembangan teori manajemen di masa mendatang
1. Dominan
Salah satu dari aliran utama dapat muncul sebagai yang paling berguna
2 . Divergence
Setiap aliran berkembang melalui jalurnya sendiri
3 . Convergence
Aliran-aliran dapat menjadi sepaham dengan batasan-batasan diantara mereka
cenderung kabur
4 . Sintesa
Masing-masing aliran berintegrasi
5 . Proliferation
Akhirnya ada kemungkinan muncul lebih banyak aliran lagi
1.4. MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL
A. FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN EKSTERNAL MIKRO DAN MAKRO
• Lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur di luar organisasi, yang sebagian
besar tak dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan oleh
manajer
1. LINGKUNGAN EKSTERNAL MIKRO
Lingkungan eksternal mikro terdiri dari:
• para pesaing (competitors)
organisasi mengetahui posisi persaingannya, sehingga mampu mengoptimalkan
operasi-operasinya
• Langganan (customer)
Untuk mengantisipasi
perubahan perilaku pasar atau langganan dan
mengarahkan pengalokasian sumber dayanya sesuai kebutuhan dan keinginan
langganan
• Pasar tenaga kerja (labor supply)
Faktor yang paling berpengaruh adalah:reputasi perusahaan di mata angkatan
kerja, tingkat pertumbuhan angkatan kerja dan tersedianya tenaga kerja susuai
persyaratan yang dibutuhkan
• Lembaga-lembaga keuangan
Jangka pendek untuk biaya operasi, sedangkan jangka panjang untuk fasilitas dan
peralatan baru
• Para penyelia (suppliers)
Harus selalu dinilai kualitas dan kuantitas dari penyedia, sehingga dapat
disesuaikan dengan karakteristik yang diinginkan perusahaan
• Perwakilan pemerintah
Peraturannya harus dipatuhi organisasi dalam operasinya, prosedur perijinan dan
pembatasan lain untuk melindungi masyarakat
2. LINGKUNGAN EKSTERNAL MAKRO
Lingkungan eksternal makro mencakup:
• Perkembangan Teknologi
Teknologi berperan dalam penentuan produk dan jasa yang diproduksi, peralatan
yang digunakan dan bagaimana operasi akan dikelola
• Variabel-variabel ekonomi
Perlu dilakukan peramalan ekonomi dan antisipasi perubahan harga
• Lingkungan Sosial-Kebudayaan
Mencakup kepercayaan,nilai,sikap,pandangan serta pola kehidupan yang
dibentuk tradisi, pendidikan, kelompok ethnis,ekologi,demografis,serta agama
dan kepercayaan dari masyarakat
Variabel-variabel Politik-hukum
Pemerintah memainkan peranan sekaligus sebagai pencipta kesempatan, pemberi
perlindungan, dan penetapan batasan
Dimensi Internasional
Kekuatan Internasional berpengaruh melalui perkembangan politik
dunia,ketergantungan ekonomi,penularan nilai-nilai dan sikap hidup serta transfer
teknologi
B. TANGGUNG JAWAB SOSIAL MANAJER
• Berarti bahwa manjemen mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi
didalam pembuatan keputusannya.
• Ada 5 faktor yang mempengaruhi keputusan-keputusan pada masalah etika,
yaitu:
1 . Hukum
2 . Peraturan-peraturan pemerintah
3 . Kode etik industri dan perusahaan
4 . Tekanan-tekanan sosial
5 . Tegangan antara standar perorangan dan kebutuhan organisasi
DAFTAR PUSTAKA:
4. url=http://203.130.231.110/handouts/S1_Sistem%20Informasi/SIM/SIM%20A.doc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar